Gaya, bentuk dan penjabarannya
Selama bertahun tahun banyak gaya untuk mengklasifikasikan Bonsai telah berkembang sangat maju, yang sangat mendekati dengan keadaan di alam bebas. Gaya-gaya ini terbuka bagi interpretasi pribadi dan juga kreativitas, berarti Bonsai tidak harus terikat pada suatu bentuk tertentu.
Namun, gaya tetap penting untuk memperoleh dasar pemahaman mengenai bentuk, dan akan menjadi petunjuk dalam mencapai pembentukan pohon kerdil.
Gaya Bonsai Hokidachi (broom) atau Sapu terbalik
Bonsai gaya Hokidachi atau Sapu terbalik.
Gaya Bonsai Chokkan (Tegak lurus)
Bonsai gaya Tegak lurus (Chokkan).
Gaya Bonsai Moyogi (Tegak meliuk)
Bonsai gaya Tegak meliuk (Moyogi).

Gaya Bonsai Shakkan (miring)
Bonsai gaya Miring (Shakkan).

Gaya Bonsai Kengai (menggantung)
Bonsai gaya Menggantung (Kengai).

Gaya Bonsai Han Kengai (setengah menggantung)
Bonsai bergaya Setengah Menggantung (Han Kengai).

Gaya Bonsai Bunjin (literati/bebas)
Bonsai gaya Bebas (Bunjin).

Gaya Bonsai Fukinagashi (Tertiup Angin)
Bonsai gaya Tertiup Angin (Fukinagashi).

Gaya Bonsai Sokan (Berbatang Dua)
Bonsai gaya Berbatang dua (Sokan).

Gaya Bonsai Kabudachi (Berbatang banyak)
Bonsai gaya Berbatang Banyak (Kabudachi).

Gaya Bonsai Yose Ue (Kelompok atau Hutan)
Bonsai gaya Kelompok/Grouping (Yose Ue).

Gaya Bonsai Seki Joju (Mencengkeram Batu)
Bonsai gaya Mencengkeram Batu (Seki Joju).
Gaya Bonsai Ishi Suki (Tumbuh di atas batu)
Bonsai gaya Tumbuh di atas batu (Ishi suki).

Gaya Bonsai Ikadabuki (Tumbuh dari Batang)
Bonsai gaya Tumbuh dari Batang/Raft (Ikadabuki).

Gaya Bonsai Sharimiki (Dengan Batang Mati)
Bonsai gaya Dengan Batang Mati (Sharimiki).